Dear Peppy,
Hari ini aku mendapat celah untuk berkesampatan menyelamatkanmu dari sedikit luka yang kau buat sendiri. Maaf jika ini kejam. Aku, tak tahan kamu sakit terus. Dan kamu tak akan pernah peduli ceramah panjang berjam-jam tengah malam.
Kamu bilang sakit saat tau mereka semakin memupuk cinta dan kau dilanda kehampaan. Ibarat mulut sudah sampai berbusa ku sampaikan ketidaklayakan dia untukmu. Kalimatku hanya angin lalu yang samar kau serap.
Demi jagat, tidak ada alasanku untuk membenci 'pria terbang' itu. Pun kenal tidak. Tapi aku gusar melihatmu, sahabat. Tubuhmu habis digerogoti cemburu. Kulitmu panas terbakar apinya. Memang sih, tau apa aku. Merasakannya saja belum. Semua kamu yang rasa.
Jadi, kali ini aku harus turun tangan saat ada kesempatan. Agar tidak ada lagi kehadirannya yang hanya mengiris hatimu yang hampir habis. Kau pun tau, telah kusapu pecahan beling (botol kecap murahan) itu. Hanya agar tidak melukai dirimu hingga tetanus berujung amputasi.
Aku memang kejam, tapi sungguh aku sayang kamu. Maafkan kelancanganku.
(Senin Siang. Kembali bersinarlah miiih... Aku rindu kamu. Tapi jarak memisahkan kita)
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Hari ini aku mendapat celah untuk berkesampatan menyelamatkanmu dari sedikit luka yang kau buat sendiri. Maaf jika ini kejam. Aku, tak tahan kamu sakit terus. Dan kamu tak akan pernah peduli ceramah panjang berjam-jam tengah malam.
Kamu bilang sakit saat tau mereka semakin memupuk cinta dan kau dilanda kehampaan. Ibarat mulut sudah sampai berbusa ku sampaikan ketidaklayakan dia untukmu. Kalimatku hanya angin lalu yang samar kau serap.
Demi jagat, tidak ada alasanku untuk membenci 'pria terbang' itu. Pun kenal tidak. Tapi aku gusar melihatmu, sahabat. Tubuhmu habis digerogoti cemburu. Kulitmu panas terbakar apinya. Memang sih, tau apa aku. Merasakannya saja belum. Semua kamu yang rasa.
Jadi, kali ini aku harus turun tangan saat ada kesempatan. Agar tidak ada lagi kehadirannya yang hanya mengiris hatimu yang hampir habis. Kau pun tau, telah kusapu pecahan beling (botol kecap murahan) itu. Hanya agar tidak melukai dirimu hingga tetanus berujung amputasi.
Aku memang kejam, tapi sungguh aku sayang kamu. Maafkan kelancanganku.
(Senin Siang. Kembali bersinarlah miiih... Aku rindu kamu. Tapi jarak memisahkan kita)
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar