9 Jan 2011

Terpencar



Tarian jemari mengusik pelan kepulan asap. Gerakannya hanya mengurai gumpalan asap bergerak jauh meninggalkan jari, tak tertangkap. Semakin lincah jari menari semakin terurai, tak ubahnya mengibas-ngibas asap agar lenyap. Tidak ada yang sejati memang.

Baiknya ku jelajahi saya dengan pandangan tanpa menjamah. Menyaksikan gurau gumpalan asap yang berbenturan, bergumul, melebur, terburai hingga hilang. Lalu datang lagi terbawa angin, berubah jadi air yang menyejukan saat disentuh.

Kini, aku menunggu di bangku penonton.


(Minggu siang. Pun akhirnya kita akan sendiri)

2 komentar:

  1. Fase ini "Menyaksikan gurau gumpalan asap yang berbenturan, bergumul, melebur, terburai hingga hilang." sering banget terjadi di kehidupan.. dan gw suka cara lo menvisualisasikannya dgn katakata tadi. =)

    BalasHapus
  2. Terimakasiiiiiiiiiih, fikaaaa!!! Hihi ^^

    BalasHapus