Tubuh terlentang melintang
Rentangkan tangan lepas beban
Pejamkan mata menatap langit
Bisik udara mengulik senyap
Hitung satu hingga enam puluh
Menit berlalu tanpa bekas
Kecoh pikiran agar tetap kosong
Ulang lagi mengurut angka
Menit pun berlalu di enam puluh
Hingga sadar semua sia-sia
Satu sampai enam puluh
Tidak mengusirnya dari benak
Setiap menit, setiap detik
(Kamis sepeninggal petang. Sungguh payah & hampir lupa suaranya)
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
katakata klimaksnya dapet deh 'feel' nya...
BalasHapusatiati ntar doi merasa disudutkan lagii..hehe
Omaaaa...
BalasHapusMasa sih?
Gak maksud loh pdhal
Hehehe
*hey bebeh, ini hanya sedang rindu berat diiringi gengsi berat. :p