13 Jan 2011

Sekedar Cerita



Kepada kalian yang aku rindukan,

Berceritalah... Kisahkan saja tentang langit, udara, atau apa saja yang tertangkap mata. Bagaimana warna langit di atasmu? Suara apa yang mengalun merasuki telingamu? Bagaimana hujan membasahi kulitmu? Kisahkan tentang Si Dia atau Si Menyebalkan atau apa saja.

Ceritaku pun tak kadang hanya sebatas hari-hari biasa yang coba aku cari bedanya. Kadang semut merangkak pun jadi topiknya. Ya, terlalu banyak yang aku ceritakan. Kadang otakku langsung terhubung dengan orang tertentu saat aku mendapati satu hal yang mengingatkanku padanya. Mungkin kalian bosan, hingga habis kata untuk sekedar memberi respon. Jujur, kalau sudah begini aku tau diri lalu menarik diri.

Berkisahlah kapan saja. Bukan hanya saat pelik, ceria pun sangat menarik. Saat berkisah kita ciptakan permainan. Permainan 'dengar dan bayangkan'. Ajak main sedikit otak yang lelah. Putar dia pada rekaman peristiwa yang baru terjadi. Perhatikan detailnya, kisahkan. Manusia, dengan seluruh alat inderanya meresapi apa yang ditangkapnya. Dan lihat, setiap hari adalah berbeda. Setiap hari adalah menarik, jika tidak diabaikan.

Dan aku sangat tertarik pada kisah akan hari-hari kalian. Kendala keruangan, tidak membiarkan kita berbagi udara yang sama. Manipulasi jarak, kelabui ruang. Ceritakan apa saja, nyanyikan kembali senandung angin. Khayalku pun menari-nari, menciptakan panggung sendiri. Ruang dimana kalian ada di situ. Jadikan aku seolah di sana. Seolah jarak hanya ilusi yang menampilkan kehadiran halusinasi. Perjumpaan nyata mungkin tidak terlalu penting jadinya. Ya, waktu menjadi kendala. Aku paham benar.


(Kamis malam. Datanglah tanpa sebab)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar