17 Des 2010

Baik Saja Cukup

Lihat aku, mereka sebut aku pesimis. Tak berharap tinggi seolah takut jatuh dari bermimpi. Terlihat pasrah menerima segala celah yang terlihat, tak dapat ditutupi, tanpa tawar menawar, tanpa prasyarat.

Seadanya saja. Ya... Terserahlah mau bilang apa. Hanya mencari yang baik bagiku, bukan yang terbaik diantara yang paling baik menurut kalian. Peduli apa aku dengan lirikan kalian, pandangan sinis tidak lagi membunuhku. Semua ini aku yang rasa.

Kupandangi diriku, dari luar ke dalam, atas ke bawah. Sadar dan tau benar. Aku bukan si nomor satu dengan kualitas super, bukan dambaan jutaan orang. Perlahan... Hatiku membisikan sebentuk kecil harapan untuk bisa menjadi yang baik bagimu, dengan segala celahku. Menjadi yang baik bagimu. Baik bagimu. Semoga. Aku... Berusaha.




Spell for myself, charm for universe:
"I'm the girl your ex will friend with, the girl your mom will love, the girl your friend will hang out with and the girl you'll want to be with forever.
Come true!"
Wooooooofffhhh...


(Memasuki Jumat, memanjatkan harapan yang semoga tidak ketinggian. Aku masih takut jatuh)

2 komentar:

  1. tapi katanya kalo liat dari ketinggian, akan tahu rasanya semesta memeluk kita dgn 'indah'.

    BalasHapus
  2. Yup! Di sini pun terasa pelukannya.
    Masih cukup 'indah' :)

    BalasHapus