14 Des 2010

Pecundang Amoral



Tanggul penyumbat rongga,
menambah sesak jiwa
Tak kuasa menahan napas,
tanggul pun kini kandas
Mengalirkan simbol kekosongan,
menggenangi selaput kornea
Saat rindu adalah kelemahan,
akulah pecundang

Lidah tersimpul mati,
hilang gemulainya
Layaknya tarian erotik,
pantang muncul ke publik
Tarian dengan irama pilu
malu-malu memecah kaku
Saat rindu menjadi tabu,
akulah amoral





"Pecundang amoral ini hadir kala mendung bergegas menggiring hujan sebelum matahari terbenam lalu duduk untuk menuang dan mereguk rindunya sendiri, pahit"


(Selasa Sore, tak nampak tanda kehadiranmu)

2 komentar: