8 Des 2010

Muuuuahal!!!

"There is no everlasting love"

Makanya, Dia mengatur tentang adanya pernikahan. Ketentuannya pun jelas. Semua untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari. Memberi kita tanggung jawab. Membedakan kita dengan binatang. Berpacar-pacaran (ikatan semu) tidak diindahkan-Nya. Tidak ingin manusia merasakan sakit di hatinya. Sangat sayang Dia pada kita.

Syarat wajib diatur, salah satunya adalah yang udah 'ngebet' dianjurkan bergegas. Fatalnya, komersialisasi tidak hanya terjadi di bisnis media, tapi juga resepsi pernikahan, wedding industries. Nah, mulailah nikah itu mahal. Mahal yang disayangkan adalah bukan berfokus pada kehidupan berumah tangganya. Tapi mahal untuk acara dua sampai empat jam dimana mempelai dipajang jadi tontonan. Memang, ini sebagai upaya pemberitahuan pada keluarga, saudara, dan rekan bahwa 'Si A sudah resmi menikah dengan Si B', untuk menghindari fitnah.

Intinya, nikah jadi muahal (ya setidaknya saya masih berada dalam golongan yang beranggapan demikian). Berabenya tuh buat yang udah 'ngebet' tapi kurang modal. Hayo... Manusia itu pada dasarnya termasuk keluarga animale, hewan, binatang. Mempertahankan spesiesnya dari kelangkaan dengan bereproduksi. Dorongan biologis itu alami. Sebagian berhasil 'menahan'. Lainnya? Kelimpungan. Jadi, semakin tinggi tarif yang ditawarkan pelaku wedding industry, semakin tinggi pula angka sex pranikah.

La la la la... Mencoba berasumsi tanpa bermaksud membela diri.


(Rabu Malam habis kehujanan otak jadi koplok. Tung tung!)

2 komentar:

  1. stuju bgt...! gw baru aja mau ngebahas hal yg sama dari fenomena tmen gw yg mau nikah maksa harus di kempinski...scaraaa..mahaal geellaaa..! kadang orng trlalu mikir printilan ktika hari 'H' bkn makna 'pernikahan' itu sendiri...haahh.. *sok berasumsi jg..hihi

    BalasHapus
  2. Ya kaaaaan....
    Haduuuuh bukannya mikir ksiapan mental spritual psikologis, malah duit.
    Lama-lama resepsi jdi kaya hasil budaya kapitalis dah.
    Itulah... Org 'kita' kebanyakan mikirin 'kata orang' kali ya?
    Aduuuuh terlalu serius, pusing saya ini jdiny. Hwahahahahaha

    BalasHapus