3 Des 2010

Rollercoaster, Menikmati Ketakutan

"Udah gw bilangin res, bakal kaya naek rollercoaster dah. Nah, lo tinggal pilih mau tetep naik rollercoaster apa naik kereta ulil kaya gw nih" ini yang selalu diingatkan setiap aku berkeluh-kesah soal kamu.

"Gw tetep naik rollercoaster aja deh" jawabku dengan menyisakan sedikit ragu.

"Hahahahaha" kami sama-sama tertawa, getir.

"Sing sabar ya, ndo..." dia menitipkan pesan.


Sampai saat ini, aku belum takut naik rollercoaster, aku belum lelah, aku tidak pernah takut. Hanya untuk menikmati rollercoaster. Sebut aku gila. Ya, aku gila nomor 136.

(Jumat dini hari, terbangun dari tidur satu jam dengan segarnya)

2 komentar:

  1. jangan terlalu lama naik rollercoaster nya.. nanti muntah.. lebih baik ajak dia untuk naik bianglala aja..hihi.

    BalasHapus
  2. Hmmmm... bener juga, kelamaan maen rollercoaster juga bikin bosen. hoooaaam....
    nih lagi bujuk-bujuk biar naik bianglala. romantis... ehem ehem. :p

    BalasHapus