(Siang terik mendadak seolah senja syahdu setelah seorang gadis manis nan brilian memberiku sebongkah asupan hati dalam percakapan siang kami, hadiah begitu sebutannya)
-----------------------------------------------
Kalau Seno Gumira Ajidarma punya Sukab dan senja di pantainya,
kepadamu aku kirimkan..
Segaris horizontal berwarna jingga menyala. Bagian atasnya meramu warna oranye dengan biru gelap yang menjelmakan magrib secara samar dari bawah. Sempurna dengan Matahari yang bulat tepat di titik tengah. Cahayanya teredam sore sehingga ramah tak menyakiti mata.
-----------------------------------------------
("baca ini " suruhnya padaku untuk membaca bagian seru rekomendasinya)
-----------------------------------------------
Lalu kuikutsertakan awan abu-abu yang paling kamu suka. Beberapa kumpulannya menggelembung tinggi dan besar, beberapa tersebar merata di bawah mana aku berada. Kupikir akan menyenangkan bermain lompat di atasnya. Seperti permen kapas yang menggoda untuk ditelan, atau dijadikan bahan permainan.
Yang terakhir aku berikan pelengkap manis berupa setitik cahaya putih kekuningan yang muncul masih malu-malu. Kurasa orang-orang biasa menyebutnya Kejora, atau Venus, tempat dari mana katanya perempuan sebenarnya berasal, tempat yang sering kau bilang planet pelarianmu, sambil berkelakar.
Dan cahaya jingga di depan mataku mendadak punah. Entah karena memang sudah waktunya, atau karena tertutup awan yang mendadak hitam, meninggalkan abu-abu. Sekarang kita tahu, warnanya tak selalu begitu. Aku kembali bersandar manis di kursi yang sudah kududuki hampir genap 2 jam ini sambil berharap, senja tadi hilang karena telah tercuri dengan sempurna, lalu bisa mendarat tenang di atas meja panjang lobi kantormu. Tempat kita pertama minum kopi dan menyambut malam. Menikmati pemandangan arakan lampu jalan yang menyerupai barisan tuyul-tuyul kecil.
Selamat senja, sayang. Waktunya pulang.
[ Di atas pesawat, seharusnya sudah Medan, 11 Oktober 2010, 06.20 PM. ]
-------------------------------------------------
("Aaaah, sayang terlalu manis, giung rasanya" komentarku yang diikuti emoticon cengengesan darinya_emoticon kedua yang paling sering dikeluarkan setelah emoticon ketawa guling-guling atau ROTFL. Terima kasih Sarah Si Gadis Brilian!!! Senja syahdu dibawa dalam siang terikku. Kuning menjadi merah jambu. Mari berdendang 'syalalalala' itu!!! *peluk")
bahasa kamu kenapa jadi mirip kumbo momor heykal????
BalasHapusKebanyakan diskusi (baca: curhat) sma mereka, mba... :))
BalasHapushahaha... jangan sering2 ah, nanti kamu jadi aneh dan bulukan *lirik kumbolita*
BalasHapusHey... Kumbolita putihan loh, dan agak mekar waktu terakhir k rumah ak. :p
BalasHapus