14 Nov 2010

Paper Crane

Waktu itu, bosan bukan kepalang sedang melanda. Hati dan pikiran kacau. Gak mau pikiran jadi kemana-mana, saya pikir melakukan kegiatan yang tidak terlalu berat tapi bisa dilakukan setiap saat bagus juga. Waktu itu kebetulan nemu kertas origami yang unik. Jarang-jarang lihat yang bermotif dan warnanya lucu-lucu. Saya belilah satu pak isi 100 lembar. Saya putuskan untuk membuat bangau. Tradisi Jepang, kalau berhasil bikin 1000 bangau, akan keinginan akan terwujud. Hahahaha (itu juga kata komik-komik serial cantik yang dulu saya baca)

Tapi.... mendadak saya lupa cara bikin bangau. Padahal dulu pernah diminta dengan sukarela oleh seorang temannya membuat 1000 bangau untuk pamerannya. Ya... tangan saya keriting sodara-sodara!!! Tapi tetap aja kalo udah lama gak dipraktekin jadi lupa-lupa ingat. Beruntungnya ada oom google. Tanya aja di situ. Ya, saya ingat lagi caranya setelah melihat videonya di youtube. 

Di meja kantor, sambil nunggu apalah... buat bangau; nunggu si mas-mas pada ngedit sampe pagi buta; buat bangau; antri busway, buat bangau; di dalam busway, buat bangau; meeting (sambil tangan di bawah meja), buat bangau. Alhasil, rasanya bangau saya betebaran di kantor. Di ruang editing, di meja teman-teman, bahkan digantung di kosan teman saya yang saat itu saya tumpangi nginap. Hihihihi.

Sempet mau bikin lagi, entah kenapa kertas produksi sekarang ko kualitasnya berkurang ya, ga sehalus dulu. Polanya lebih kabur. Jadi hilang gairaaaaah.... fuuuuuuh....



beberapa sisanya




Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Origami adalah sebuah seni lipat yang berasal dari Jepang. Bahan yang digunakan adalah kertas atau kain yang biasanya berbentuk persegi. Sebuah hasil origami merupakan suatu hasil kerja tangan yang sangat teliti dan halus pada pandangan.
Origami merupakan satu kesenian melipat kertas yang dipercayai bermula semenjak kertas mula diperkenalkan pada abad pertama di Tiongkok pada tahun 105 oleh seorang Tiongkok dikasi yang bernama Ts'ai Lun.
Pembuatan kertas dari potongan kecil tumbuhan dan kain berkualitas rendah meningkatkan produksi kertas. Contoh-contoh awal origami yang berasal daripada Republik Rakyat Tiongkok adalah tongkang Tiongkok dan kotak.
Pada abad ke-6, cara pembuatan kertas kemudian dibawa ke Spanyol oleh orang-orang Arab. Pada tahun 610 di masa pemerintahan kaisar wanita Suiko (zaman Asuka), seorang biksu Buddha bernama Donchō (Dokyo) yang berasal dari Goguryeo (semenanjung Korea) datang ke Jepang memperkenalkan cara pembuatan kertas dan tinta.
Origami pun menjadi populer di kalangan orang Jepang sampai sekarang terutama dengan kertas lokal Jepang yang disebut Washi.
Washi (和紙, Washi?) atau Wagami adalah sejenis kertas yang dibuat dengan metode tradisional di Jepang. Washi dianggap mempunyai tekstur yang indah, tipis tapi kuat dan tahan lama jika dibandingkan dengan jenis kertas lain.
Produksi washi sering tidak dapat memenuhi permintaan konsumen sehingga berharga mahal. Di Jepang, washi digunakan dalam berbagai jenis benda kerajinan dan seni seperti Origami, Shodō dan Ukiyo-e. Washi juga digunakan sebagai hiasan dalam agama Shinto, bahan pembuatan patung Buddha, bahan mebel, alas sashimi dalam kemasan, bahan perlengkapan tidur, bahan pakaian seperti kimono, serta bahan interior rumah dan pelapis pintu dorong.
Di Jepang, washi juga merupakan bahan uang kertas sehingga uang kertas yen terkenal kuat dan tidak mudah lusuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar