8 Nov 2010

Titik Balik

Mengangguk Mengerti Sambil Melenggang Kangkung

 

by Resty Ikhyar on Saturday, 30 October 2010 at 08:17

Assalamualaikum!!!

Pertama, ijinkan saya sedikit bersuara karena mungkin ini bahasan beginian yg akan jdi terakhir dijajaran TOP 40 remah-remeh note si Resty Ikhyar.

Tidak bermaksud memojokan pihak atau individu manapun. Ini hanya kesimpulan setelah sedikit berpikir logis dengan si otak yg tdk terlalu besar atas suatu peristiwa penting. Boleh sebut ngemeng bau atau apalah. Toh saya tdk butuh nilai anda. Saya punya hak bicara, anda punya hak diam.

Saya hanya ingin anda tau. Tau kalau saya cukup norak. Saya menggunakan hakpublish saya pada page saya sendiri dengan sadar dan tidak bermaksud merugikan siapapun.

Jika anda tidak ingin terganggu, gagalkan niat anda untuk membacanya lebih jauh.


Begini jadinya menurut saya...

  • Akan buang harapan tinggi yg dulu pernah ada jauh-jauh, udah gak (atau memang tdk pernah) ada janji apapun untuk suatu hari nanti. Saya hanya terlalu cepat memberi arti.
  • Ternyata yg selama ini diinginkan memang tdk benar-benar dibutuhkan. Saya bisa melakukannya sendiri dengan baik. Saya cukup tangguh kalau hanya untuk menjaga diri sendiri.
  • Lakukan apa yg sekarang ada, nikmati, syukuri
  • Terapkan sistem percaya penuh untuk menghindari kesalahan berujung penyesalan yg selalu hadirnya belakangan
  • Sesuaikan posisi saat ini dengan aksi yg akan diambil, biar gerakan terasa nyaman dan sama-sama enak.
  • Tidak lagi memberi lebih, apalagi meminta lebih, celamitan!
  • Hilangkan rasa kepemilikan yg nyatanya memang tidak pernah dimiliki.
  • Membuat batasan. Ada zona bebas tapi sopan dan juga zona ekslusif yg tak bisa dijamah tanpa otoritas sah dimata hukum maupun agama
  • Ikuti aturannya, maka permainan ini akan terasa lebih mudah, adil, dan lancar
  • Banyak canda, take it easy. Simple. Why so serious? Tertawa la la la la.
  • Rela berkorban itu hanya untuk pahlawan bagi bangsanya, bung!
  • Jangan picik apalagi licik, berpikirlah positif. Tapi tetap terapkan teori transaksi sosial.
  • Introspeksi, saya bukan apa-apa jadi jangan serasa jadi apa-apa. Jangan ke-PD-an, toh saya tidak mampu memberi pengaruh berarti, apalagi sesuatu yg besar
  • Walau begitu, saya berhak mendapat perlakuan baik dan berhak menuntut hak tersebut saat saya diperlakukan buruk. Prinsip ini bersifat dialogis.
  • Perasaan itu gak penting-penting amat, hush ah! Norak! Dangdut! Ababil!
  • Kembali lagi pada pola pikir lalu: Kampret dengan apa yg disebut "cinta"_ konsep bentukan manusia yg tdk real lagi menyesatkan
  • Semua ini hanya bagian dari siklus untuk bertahan hidup, regenerasi, agar bisa menjalani tugas sebagai khalifah-Nya di muka bumi. Hakikat manusia. Selebihnya hanya intermezzo, remeh, pele, pemanis yg kecut bahkan pahit
  • Sedikit keangkuhan untuk memanipulasi harga diri yg sedang luntur, alias gengsi
  • Manisnya gombalan masa lalu yang giung sampai bikin sakit gigi itu hanya ilusi pemikat. Sekarang simpan rapi di memori walau habis setengah space lebih untuk jadi cerita nostalgic anak cucu kelak.
  • Tidak akan berpura-pura bodoh lagi, karena berakibat fatal pada kebodohan sungguhan. Bego!
  • Sunggingkan sedikit senyum manis lagi manja plus gincu tipis di wajah agar tampil memukau hingga dapat memikat hati-hati lain yg konon banyak berserakan macam sampah daun kering siap bakar
  • Tutup kasus, kembali ke sikap, prinsip, keyakinan awal yg klasik tapi saik hindari tikas
  • Maka serukan wasainta!!!! Lalu Ssssstttt... Diam, jangan protes!



Terima kasih atas kesempatan yg masih diberikan walau sedikit terpaksa dan pembicaraan serius yg membuka mata, hati, dan pikiran.

Sungguh...

Atas dukungan berbagai pihak, saya tetap tegak berdiri.

Ada sedikit unsur berjanji pada diri sendiri di sini. Boleh dong??? Ingatkan saya kalau mulai melenceng, apalagi melancong hingga negeri jauh.

Ya ya ya... Terima kasih sambutan hangat dan tepuk tangannya yg meriah. Preeet!!! Hahahahaaaaaaaaaah


*NB : Maaf tidak memberi peringatan awal jika tulisan ini dapat menyebabkan kantuk dan tidak dianjurkan bagi anda yang akan mengemudi. Tapi mohon kesediaannya untuk tidak menulis "zzzzzzzzz" pada kolom comment yg tersedia karena akan menghancurkan reputasi saya sebagai penulis note ini. Tetap ceria dan centil! Wassalam!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar