26 Nov 2010

Sesak Siang

Sama seperti dengan-Nya, aku kamu tidak berani hitung menghitung. Aku beri sekian, tak berarti aku harus menerima sejumlah itu atau bahkan berlipat ganda. Hatiku harus belajar besar. Besar. Tanpa pamrih. Walau sulit, seolah sebelah. Sebelah tangan. Aku bukan kebanggaan. Sembunyikan aku di satu ruang. Hanya untukmu. Jangan ada yang tahu.


Ini sakit
Ada yang mencengkeram leherku
Sakitnya mulai dari tenggorokan
Turun perlahan menekan dada
Menahan tetesan yang jatuh dari sudut dalam bola mata
Sesak


Aku perlu tarik napas dalam-dalam. Dalam sekali hingga penuh rongga jiwa ini. Hembuskan seiring menghempas sesak. Aku pulih. Begitu cepat. Muram durja tak berhak kulakukan.


"We all get the slip sometimes everyday"


Sabtu, berbaikhatilah...





(Siang Dingin mengadu di www.restliner.blogspot.com)

2 komentar: