(Suatu hari saat menginap di rumah kakek)
Sambil duduk di ruang makan, setelah meminta nenekku memberiku roti bakar yang baru dibuatnya, Kakekku, Mbah Kakung, berkata:
"Res gimana kamu kuliahnya? Kapan ke Jatinangor lagi? Itu, bawa aja mesin tik mbah" Mbah Kakung berkata sambil terus susah payah mengunyah roti bakar dengan gigi yang seadanya.
Aku: mangap (¯―¯٥)
(Di hari yang berbeda, kesempatan lain menginap di rumah Kakek)
Sore itu aku tiba di rumah kakekku. Dari dalam kamarnya ia memanggilku.
"Reeeesss..." sambil berbaring di tempat tidurnya dan sambil menonton siaran dari TV yang sengaja diletakan di dalam kamarnya Mbah Kakung memanggilku.
"Iya, mbaaah" dari luar kamar aku menyahut sambil melangkah menuju kamarnya
"Itu mesin tiknya, masih bagus loh" sambil tetap berbaring ditunjuknya sebuah kotak berwarna hitam di atas lemari pakaiannya.
"He he he he, iya mbah" sambil pamit keluar kamar. Mulut mengangaku naik tingkat jadi senyum. Tak habis pikir karena dia masih saja berkeras hati ingin mesin tik itu bisa bermanfaat bagiku. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar