14 Nov 2010

Ramalan Hidup




Seorang teman sedang membongkar kotak nostalgia yang membawa kami ke dalam percakapan mengenai kebiasaan-kebiasaan atau hal-hal apa saja yang dulu pernah kami lalui. Teman kuliah, lebih tepatnya teman hidup semasa hidup sebagai anak kos di salah satu kos-kosan putri di kawasan Jatinangor, Pondok Tiara. 

Suka duka, tawa tangis berbaur di sana. Tempat dengan suasana yang sangat kami rindukan. Saat itu, tak ada ‘sendiri’ walau saat itu status saya ‘single’.  Harta bukan satu-satunya kebahagiaan. Rasanya sebagai anak kos, bukan hidup mewah yang kami lalui. Kadang, karena kecerobohan finansial untuk makan pun kami berbagi. Hahaha. Lucu. Seru! Apakah hilang tawa? Tidak! Ini justru jadi bahan tertawaan kami.

Saat sedang jatuh, dengan segera saya bisa meluapkan segalanya di pundak mereka. Saat ingin didengar, tak akan pernah kehabisan audiens. Saat tak ingin tidur sendiri, entah sedang manja atau ketakutan, berbagi tempat tidur ukuran single pun kami lakukan.

Salah satu hal yang unik adalah salah satu kebiasaan kami untuk mengintip nasihat dari buku Ramalan Hidup saat sedang perlu nasihat yang dirasa sangat bijak dan tidak memihak. Awalnya hanya satu orang yang memiliki buku ini, tapi karena penggunanya yang ngantri (biasa, masa-masa galau ababil) lama-lama hamper semua dari kami memiliki buku ini. Tidak mudah memilikinya. Jarang yang menjual bahkan. Hahaha. Sampai akhirnya saya pun berhasil memilikinya. Tak jarang kami berbagi isi nasihatnya. Menertawakan nasib kami sendiri jika mendapat ramalan buruk dan bersuka cita saat mendapatkan amat baik. Sungguh pun kami tidak menganggapnya sebagai ramalan. Ini sepenuhnya nasihat. Nasihat yang indah. Menenangkan.



buku dengan cover yang menurut saya jadul dan kurang menarik ternyata berisi nasihat indah


 
Sepenggal pengantar penerbit dan cara penggunaan buku ini dalam “Sekapur Sirih”:

Dalam cinta, tentu ada rahasia yang diungkapkan sang kekasih
Rahasia yang terungkap akan seiring dalamnya cinta kasih
(Faqir Abadi)

……
Buku yang ada di hadapan Anda ini adalah ekspresi cinta seorang Sufi Penyair yang terkenal, Khwajah Hafiz al-Sirazi. Melalui bait-bait syair cintanya pada Sang Kekasih, anda dapat memetik nasihatnya. Caranya? Setelah menyebut nama Allah, ucapkan shalawat untuk Rasulullah saw dan keluarha beliau. Baca surat Al-Fatihah, lalu mohon petunjuk dan bimbingan Allah melalui syair-syait Hafiz. Pejamkan mata; dengan jari telunjuk, tunjuk table angka. Setelah itu, buka halaman sesuai dengan angka yang terpilih. Anda akan mendapat nasihat-nasihat berharga untuk apa yang Anda niatkan, Insya Allah.
Selamat mencoba dan mulailah hidup baru!

Hari ini saya coba, setelah lama sekali tidak membuka buku ini. Begini nasihat yang saya peroleh:


Halaman 132
 AMAT BAIK

Kawan, jika engkau memelihara hatimu dari berbagai keterikatan dan kotoran, lalu menjadi bagaikan piala jam (Jamsyid), di mana dalam piala itu rahasia alam dapat disaksikan dengan jelas, maka hatimu akan dapat menyingkap berbagai rahasia alam dan berbagai perkara yang berhubungan dengan kehidupan manusia dan kau mampu mengetahui segalanya.

Kawan, jangan lupa untuk mengemis di kedai anggur-cinta dan makfirah, yang merupakan senyawa menakjubkan dan luar biasa. Karena, dengan itu engkau dapat mengubah tanah menjadi emas, yakni engkau dapat menjadi sebagai sumber kebaikan, berkah, petunjuk bagi orang lain, serta mengantarkan mereka pada kesempurnaan dan kebahagiaan. Dan langkah pertama demi meraih semua itu adalah dengan menggunakan cinta.

Oleh karena itu, langkahkan kaki di jalan cinta dan senantiasalah bergaul dengan orang-orang yang memiliki pengetahuan, ketakwaan, dan keutamaan. Saat itu, engkau akan menyaksikan bagaimana bunga harapanmu merekah dan bagaimana engkau meraih cita-citamu.

Kawan, selama tangan dan kakimu masih terbelenggu oelh kecenderungan kehidupan, yakni, belum membebaskan diri dari kecenderungan hawa nafsu, maka engkau sama sekali tidak akan masuk kea lam spiritual dan memandang wajah Sang Kekasih Azali yang tanpa cadar dan kain penutup. Sucikanlah dirimu dari berbagai keburukan, saksikanlah bagaimana engkau menyaksikan keindahan wajah Sang Kekasih.

Juga ketahuilah, selama engkau merasa senang dengan arak (hawa nafsu) dan kekasih palsu (dunia), jangan pernah berharap mampu meraih keberhasilan. Jika engkau perhatikan dengan sungguh-sungguh apa yang telah dijelaskan, engkau pasti akan meraih kebahagiaan. Semoga berhasil. Insya Allah.


Nasihat yang sangat general. Tidak ada ramalan mengenai suatu hal yang disebutkan secara lugas. Hanya saja, nasihat yang disampaikan tak jarang member ketenangan hati. Insya Allah.

2 komentar:

  1. Saya jadi suka mampir kesini..

    bagus2 tulisannya..
    =)

    BalasHapus
  2. Ahahaha mampirlah kalau suka. Hehe. Punya lu juga bagus. Dalem2 malah.
    Nih, gara2 lu gw menulis lagi. Hehe. Thx loh! =D

    BalasHapus